IRINE NERVI GILANG AGUSTIN


Irine Nervi Gilang Agustin

:: Tuhan Yang Selalu Menuntunku ::

Sebuah nama yang dulu sempat renggang dengan Tuhan, bagaikan jiwa / domba yang hilang. Dilahirkan bukan dari jiwa Protestan tapi tetap satu tujan yaitu Tuhan Yesus. Saya flashback apa yang terjadi dulu dalam kehidupan saya. Tidak ada karya dan pertumbuhan yang saya hasilkan di dalam saya menggereja, bahkan untuk pergi ke rumah Tuhan pun masih bermalas – malasan.

Tiba saatnya kurang lebih 3 tahun yang lalu, saya bertemu dengan anak Tuhan juga, yang mulai mengajakku untuk menjadi domba yang lebih mengenal Tuhan. Pindah gereja bukan berarti mudah bagi saya, butuh adaptasi dan mengenal satu dengan yang lain. Ibadah yang saya ikuti di gereja dulu pun sedikit berbeda dengan ibadah yang saya lakukan sekarang. Saya menemukan ruang baru yang lebih nyaman tuk dekat dengan Tuhan, dan dari situlah saya didorong untuk lebih maju dan lebih dekat dengan-Nya. Kerinduan ingin selalu memuji Tuhan dan menyenangkan hati-Nya. Seiring dengan kembalinya ke tangan Tuhan, saya dimudahkan untuk rejeki dan karir. Semua menjadi lebih baik karena ada kemurahan dan kasih dari-Nya.

Berjalan 1 tahun, saya kembali dihadapkan dengan sebuah ujian. Sepertinya memang bukan ujian, tetapi saya menganggapnya ini ujian. Tuhan memisahkan kami dengan jarak untuk sementara waktu. Kekecewaan sempat muncul dalam hati saya, kenapa semuanya harus terjadi. Kegelisahan dan kesendirian mulai menghinggapi, kemudian saya datang kepada Tuhan untuk meminta kekuatan oleh-Nya. Lambat laun dan sampai sekarang pun saya dikuatkan olehNya dalam melewati setiap persoalan. Saya bersyukur Tuhan selalu ada di sampingku, yang selalu menuntunku, dan tak pernah meninggalkanku. Tawa, sedih, tangis, senang, bosan, hilang asa dan apapun yang akan kita lewati dalam hidup ini, Allah Bapa selalu beserta kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: